Rabu, 14 November 2012

Imajinasi (1)


Ada anak perempuan biasa yang memiliki sisi kepribadian aneh. Sebut saja namanya Imagi. Dia itu suka membayangkan hal-hal yang tidak jelas, contohnya dia mempunyai teman imajinasi tapi tak hanya satu dan selalu berubah-ubah. Teman imajinasi ini tidak keluar pada saat dia kecil, tapi keluar pada saat dia sudah besar semenjak SMP. Bahkan pada masa kecilnya, dia tidak pernah mempunyai teman imajinasi seperti layaknya anak kecil biasa. Jujur ini penyakit atau bukan, tapi dia merasa nyaman dengan melakukan itu. Dia mempunyai ruangan pribadi untuk melakukan imajinasi itu, biasanya dia melakukannya di ruang tidur dan kamar mandi. Intinya adalah ruangan dimana tidak ada orang lain di tempat itu dan tidak ada yang melihat. Tapi saat ini dia sudah tidak pernah lagi berimajinasi di kamarnya lagi, dikarenakan ketahuan oleh ibunya disaat dia sedang berbicara dan tertawa sendiri. Disaat itulah ibunya menganggap bahwa anaknya itu memiliki atau mengidap penyakit gila yang terpendam didirinya. Lucu sih terdengarnya, tapi itu hanya ucapan spontan dari seorang ibu yang kaget melihat anaknya berkelakuan aneh. Yang membuat aneh diimajinasinya itu adalah caranya dia berimajinasi. Dia berimajinasi tidak hanya ada di pikirannya saja, tapi selalu melakukannya dengan berbincang-bincang sendiri atau berbincang-bincang dengan teman-teman bayangannya yang selalu berbeda itu. Imajinasi itu sebenarnya muncul begitu saja, tetapi menurut pendapat teman nyatanya yang anak psikologi, hal itu bisa terjadi dikarenakan dari keinginan yang tidak bisa atau bingung untuk mewujudkannya. Jadilah imajinasi tersebut terjadi. Imajinasi itu bisa seperti film, kehidupan sehari-hari, debat, curhat, dan lain-lain.
Salah satu imajinasinya yang muncul, yaitu ketika anak perempuan ini telah selesai menonton film kesukaannya, yaitu Harry Potter and the Half Blood Prince. Sebenarnya dia selalu mengikuti film tersebut dari pertama sampai akhir bahkan novelnya pun juga diikuti. Pada saat sampai di rumah, dia langsung ke kamarnya dan terlintas dipikirannya bagaimana seandainya dia menjadi salah satu dari teman-temannya Harry Potter. Berawal mula dengan membayangkan sebagai figuran yang mondar-mandir, lalu cameo, selanjutnya pemeran pembantu yang sangat berkaitan dengan pemeran utama dan selalu ada di film tersebut. Karena film itu selalu terngiang di pikirannya, mulailah pemikiran aneh itu terbentuk menjadi imajinasi, yaitu anak perempuan masuk dalam film tersebut dengan cara menjadi teman mereka bertiga dan diberi nama Jasmine Granger, lucunya lagi imajinasinya itu tidak pernah ingin seperti orang lain tapi tetap manjadi dirinya sendiri dan tidak ingin merubah apa yang ada di film tersebut.
Nama Jasmine Granger ini terjadi dikarenakan anak perempuan yang berkhayal ini asli dari Asia dan tidak memiliki keturunan penyihir. Karena pengkhayal ini ingin sekali berada di dunia Harry Potter, akhirnya dia berusaha membuat nama sendiri walaupun sedikit memaksa. Tercetuslah Jasmine Granger dan khayalan itu pun terjadi seperti kehidupan sehari-hari tapi tetap hanya dalam khayalan. Pada film Harry Potter and the Goblet of Fire, Jasmine Granger ini hanya sebagai tokoh yang hanya numpang lewat dan tidak penting (figuran). Jasmine ini berasal dari sekolah sihir perempuan yang bernama Beauxbatons dan juga termasuk saudara sepupu dari Hermione Granger. Di film ini Jasmine hanya ikut datang ke Hogwarts karena dia termasuk dalam perwakilan dari sekolahnya.
Pada saat film Harry Potter and the Order of Phoenix, imajinasinya mulai berkembang tetapi tetap tidak merubah cerita aslinya dan hanya ada cerita tambahan di depannya. Jasmine Granger ini sebagai pemeran tidak penting tapi dibutuhkan. Tiba-tiba Jasmine ini sudah berada di kamar perempuan tepatnya di asrama Gryffindor, Hogwarts dan sangat mengejutkan sepupunya Hermione Granger. Hermione bertanya kepada Jasmine, kenapa sepupunya itu pindah ke Hogwarts. Sepupunya itu pindah sekolah dikarenakan memiliki berbagai masalah di sekolahnya yang lama. Sebenarnya di sekolah yang lama, Jasmine ini tidak mempunyai teman karena dia adalah manusia berdarah kotor dan dia juga suka berpetualang sendiri di sekolahnya. Sekolah yang lama itu lebih parah dibanding sekolah Hogwarts, memang di setiap sekolah ada yang tidak suka dengan kehadiran Darah Kotor. Tapi setidaknya kalau di Hogwarts masih bisa ditolelir, sedangkan di sekolah sihir perempuan keberadaan Darah Kotor itu seperti musuh dan benar dijauhi. Kembali pada 2 tahun yang lalu, disaat kesendiriannya di sekolah lamanya, dia melihat ada bapak tua yang sedang berjalan di koridor sendirian. Lalu bapak itu melihat ada bayangan dari balik tembok dan menghampirinya. Entah kenapa bapak itu menghapiri seorang anak perempuan yang sedang duduk dengan memeluk kedua kakinya yang sedang dilipat di loteng asrama. Bapak itu bertanya pada Jasmine, “sedang apa kau disana? Bukankah malam-malam begini  anak-anak dilarang keluar dari asramanya? Dan kenapa kau sendirian di tempat gelap dan suram ini? Kamu bisa terkena hukuman bila kepala asrama tahu kalau kamu tidak ada di kamar.” Pada saat anak ini ingin menjawab pertanyaannya, dia tidak sengaja melihat muka bapak itu dari cahaya kecil yang didapat dari sela lobang atap dan ternyata bapak itu adalah Prof. Dumbledore. Lalu dia menjawab, “sudah biasa kok pak, saya sering melakukan ini dan tidak pernah ada yang tahu.” Prof. Dumbledore ini bingung dan terus mengamati wajah dari anak itu, sampai dia teringat oleh wajah itu dan berkata, “kamu Jasmine Granger kan? Benar, kamu adalah Jasmine Granger. Saya kenal dengan kamu, kamu adalah saudara sepupu dari Hermione Granger kan? Maaf sebelumnya, orang tua kamu yang di bunuh oleh Kamu-Tahu-Siapa kan?” Jasmine Granger bingung setengah mati akan pertanyaan dari professor itu, hingga ia berkata “iya betul, saya Jasmine Granger. Tapi kenapa anda tahu saya dan tahu tentang keluarga saya? Anda bukankah kepala sekolah Hogwarts?” Dumbledore menjawab, “iya betul ini saya, sebenarnya berita tentang masalah keluarga kamu ini sudah tersebar kemana-mana. Tapi berita kamu itu tidak seramai Harry Potter karena kamu benar-benar bukan keturunan sihir, kamu 100% keturunan darah kotor, dan seperti biasa di dunia sihir kalau ada pembunuhan tragis yang dihadapi oleh keluarga Muggle selalu diabaikan.” Jasmine hanya tertawa sedikit dan terdiam lagi, dia kembali melihat tembok yang ditulis olehnya dan berkata, “o, kalau masalah penghinaan terhadap keluarga muggle, saya sudah tahu. Bahkan disini pun saya dihina dan dicemooh baik dengan teman kelas, teman asrama bahkan guru pun melakukan hal serupa kepada saya. Jujur saya depresi melihat keadaan ini, saya tidak kuat. Tapi saya teringat akan pesan dari kedua orang tua saya dan sepupu saya, Hermione Granger, bahwa saya harus ikut dalam sekolah sihir ini. Saya berharap bisa terus bersama sepupu saya itu, tapi entah kenapa saya diterima di sekolah buruk dan menjijikan ini.” Tiba-tiba ada suara dorongan pintu kecil dari luar loteng, Jasmine dan Professor kaget dan sedikit menengok kebelakang. Lalu Dumbledore dengan cepat berkata, “saya bisa menjadi teman kamu, kalau ada masalah cerita saja dengan saya lewat surat yang dikirimkan oleh burung hantumu. Oke. Saya pergi dulu, karena sepertinya ada orang yang ingin mendengarkan pembicaraan kita.” Dengan mengedipkan mata, Dumbledore pergi dari tempat itu.
Setelah dari pertemuan itu, Jasmine terus berpikir keras, apakah dia harus mengirim surat ke Dumbledore untuk menceritakan dan mengeluarkan kekesalannya agar perasaan itu tidak terus menggerogoti organ dalamnya. Akhirnya anak itu telah memberikan keputusan, yaitu segera mengirimkan surat ke profesor itu dan menjadikan orang itu sebagai teman, sahabat, guru, bahkan orang tuanya sekalipun. Surat-menyurat pun terus terjadi, apalagi pada saat dia terpilih dari sekolahnya untuk bisa ikut ke Hogwarts pada saat turnamen antar sekolah sihir, dia sangat senang sekali. Karena dia bisa berbicara dengan profesor itu secara dekat. Sampai suatu saat, Jasmine pun memberanikan diri untuk menawarkan ke Profesor itu untuk membantu memindahkan dia ke Hogwarts. Dumbledore pun kebingungan membantunya, tapi karena dia merasakan kasihan yang terlalu dalam terhadap hidup Jasmine, Dumbledore pun bersedia untuk berbicara kepada Kepala Sekolah Sihir perempuan itu. Kemudian pembicaraan itu disetujui oleh kepala sekolah sihir permpuan itu dan perpindahan siswa dari sekolah yang tidak diinginkan ke sekolah yang mendapatkan harapan baru pun terjadi. Jasmine sangat senang dalam perjalanan perpindahan itu. Dia merasa, kebahagiaan yang dulu pernah dirasakan kembali lagi. Lalu dia pun berhasil memberikan kejutan kepada sepupunya itu di kamar Hermione. “begitulah ceritanya”, kata Jasmine. Hermione pun tersenyum dan memeluk Jasmine walaupun dengan beribu kebingungan dengan semua cerita sepupunya itu. Esok harinya saat perjalanan di koridor menuju kelas, mereka berdua bertemu dengan dua anak laki-laki yang pastinya itu adalah sahabat Hermione, yaitu Harry Potter dan Ron Weasley. Hermione pun lansung menegur mereka berdua, “hey, kok aku ditinggal sih?” Ron pun menjawab, “kan kamu yang dari tadi tidak muncul. Kemana saja kamu? Dikira kamu sedang berkutik dengan tumpukan buku-bukumu itu. Hahahaha...” “tidak kok, aku dari tadi di kamar aja, kenapa? Kalian kangen dengan aku?” tanya Hermione. “kangen? Tentu tidak miss jenius. Mmm... ngomong-ngomong dia itu teman barumu? Hai..” Ron menjawab dengan sedikit melirik perempuan yang berada di sebelah Hermione sambil melambaikan tangannya. Hermione menjawab dengan sedikit sinis, “o, perkenalkan ini sepupu aku namanya Jasmine Granger, dia memang anak baru di sekolah ini dan juga penghuni baru di asrama kita. Kenapa? Kamu tertarik Ron?” Jasmine pun membalas lambaian tangan Ron dan langsung berjabat tangan dengan Harry dan Ron. “hai, aku Jasmine. Pasti kamu yang bernama Harry Potter kan?” tanya Jasmine sambil menunjuk ke arah anak laki-laki yang berkacamata bulat. Harry menjawab, “ya, kok tahu?” “pastinya, aku tahu kamu dari seorang temanku. Lagipula kamu adalah penyihir paling terkenal di dunia dengan kehebohan cerita kehidupanmu itu dan yang pastinya aku bisa mengenalmu dari tanda yang ada di keningmu yang selalu menjadi pembicaraan banyak orang dari dulu hingga sekarang. Dan kamu adalah Ronald Weasley kan?” jawab Jasmine dengan memberikan senyuman khasnya. Ron kaget dengan pertanyaan dari Jasmine dan dia pun bertanya dengan sedikit bangga terhadap dirinya, “kok kamu tahu aku? Aku pasti terkenal sampai-sampai aku juga ikut dibicarakan oleh banyak orang kan? Harry berhati-hatilah, ketenaranmu akan disusul olehku. Hahaha..” “ya tahulah, tadikan nama kamu disebut oleh sepupuku ini. Lagipula nama kamu itu tercantum di buku kamu yang sedang kamu pegang itu. Kalau masalah sering diomongin banyak orang, aku tidak pernah dengar nama itu.” jawab Jasmine dengan senyuman lebarnya. “SIAL”, jawab Ron sambil menggerutu. Tiba-tiba saja Profesor Dumbledore menghampiri mereka berempat dan langsung menyapa Jasmine, “hai Jasmine. Nyenyakkah tidurmu? Semoga hari-harimu di sini selalu menjadi hari-hari yang menyenangkan ya.” “hai pak, nyenyak sekali tidurnya dan aku akhirnya merasakan mulutku ini dengan tarikan lebar akibat senyumku ini.” jawab Jasmine dengan senyuman lebarnya lagi. “okeh kalian langsung masuk ke kelas ya. Sampai jumpa.” kata Dumbledore sambil melambaikan tangannya. Ron pun dengan heran berkata, “kok tumben-tumbennya pak tua itu tidak menyapa kita bertiga? Dia hanya menyapa Jasmine? Apa ada yang salah dengan otaknya?” Jasmine pun menjawab dengan sedikit membisik kepada mereka bertiga, “otaknya tidak bermasalah kok. Dia adalah teman dan juga sahabatku.” Jasmine pun langsung bergegas ke kelasnya dengan hati yang riang, sedangkan mereka bertiga masih diam terpaku sambil menatap mata mereka masing-masing dengan penuh kebingungan. Setelah itu, ceritanya pun dilanjutkan sesuai dengan yang aslinya. Di film ini Jasmine hanya muncul pada scence latihan perang dan saat makan di aula besar saja. (Bersambung)

Kamis, 08 November 2012

Keberadaan Catharsis Dalam Konsep Cinta Dongeng


Cinderella, Little mermaid, Ande-Ande Lumut, Keong Mas, Tersanjung, Pernikahan Dini, Ada Apa Dengan Cinta, Meteor Garden, dan Boys Before Flower. Nama-nama tersebut adalah sebagian judul cerita yang pastinya banyak orang mengetahuinya. Perkembangan cerita pada masa sekarang baik dalam media audio, visual, maupun audio visual telah mengalami kemajuan dan variatif, begitu pula dengan cerita yang bertemakan percintaan akan selalu hadir sampai kapanpun. Cerita mengenai percintaan ini sebenarnya tidak hanya hadir untuk kalangan muda dan tua saja, tetapi juga untuk kalangan anak-anak. Disaat kita masih anak-anak, kita sudah diberikan berbagai cerita melalui dongeng-dongeng dalam karakter manusia maupun hewan. Dari cerita-cerita tersebut, anak-anak kecil yang masih memiliki pemikiran polos dan jernih akan mulai mengimajinasikan berbagai hal yang berkaitan dengan cerita yang telah mereka terima. Begitu pula dengan para kaum muda dan tua, disaat mereka menikmati suatu cerita percintaan, pikiran mereka juga memikirkan dan mengimajinasikan cerita tersebut. Tapi sebenarnya mengapa cerita percintaan tersebut memiliki daya pikat yang kuat dan selalu ada hingga sekarang? Jika kita telusuri cerita-cerita percintaan tersebut, kita bisa menemukan suatu konsep cerita yang sama antara cerita yang satu dengan cerita yang lainnya. Konsep tersebut, yaitu cinta dongeng. Apa itu cinta dongeng? Banyak orang beranggapan bahwa cinta dongeng lebih kepada cinta peri, cinta para putri, dan lain-lain, di mana seseorang menemukan cintanya dengan mendapatkan suatu keajaiban dari bantuan seseorang atau sesosok makhluk yang tidak pernah muncul di dunia nyata. Memang sebenarnya konsep cinta dongeng ini berasaskan pada kisah dongeng anak-anak tetapi tidak hanya terpacu pada kisah peri dan putri kerajaan saja, melainkan keseluruhan dongeng anak yang membahas tentang percintaan dan kisah tersebut telah menyebar dan diubah menjadi cerita yang ramai saat ini, seperti sinetron, drama serial, FTV, film, novel, dan lain-lain.
Konsep cinta dongeng yang dimaksud adalah suatu konsep yang mengaduk-aduk emosi yang berujung pada kesenangan atau hidup bahagia yang memunculkan kegiatan membayangkan dan mengimajinasikan kisah cinta ke dalam kehidupan nyata (cinta semu/pseudo love). Konsep ini terfokuskan pada pengejaran keinginan yang terpendam dengan berbagai gangguan dari faktor lain, khususnya orang ketiga dan berakhir dengan pernikahan dan bahagia. Konsep cinta ini memunculkan banyak emosi yang terjadi dalam kisah percintaan tersebut. Di dalam dongeng tersebut, subyek cenderung untuk mendekati atau menghindari obyek atau mengabdi kepadanya atau juga menolongnya maju atau sebaliknya membuat hancur. Yang mencintai mencoba untuk mengembangkan apa yang dicintainya dan yang membenci mencoba untuk mengecilkan atau menghilangkan yang dibencinya. Hal inilah yang menjadi konsep pengadukan emosi dalam cinta.
Lahirnya pseudo love dalam konsep cinta dongeng telah berhasil menyebar di kalangan manusia jaman sekarang ini dan ternyata kelahiran tersebut memiliki titik utama yang membentuk kemunculan konsep cinta tersebut, yaitu adanya keberadaan catharsis dalam konsep cinta dongeng. Konsep cinta dongeng yang terkenal akan konsep pengadukan emosinya, ternyata merupakan suatu pembahasan yang awalnya dibahas pada masa Yunani yang terkenal dengan cathrasis. Catharsis atau kata lainnya, yaitu Katharsis berasal dari kata Yunani kuno yang berarti membersihkan. Dalam KBBI, catharsis diartikan Kris, yaitu penyucian diri yang membawa pembaruan rohani dan pelepasan dari ketegangan; Psi, yaitu cara pengobatan orang yang berpenyakit saraf dengan membiarkannya menuangkan segala isi hatinya dengan bebas; Sas, yaitu kelegaan emosional setelah mengalami ketegangan dan pertikaian batin akibat suatu lakuan dramatis. Kalau dalam penjelasan Aristoteles dalam buku Poetics (terj. 1996), catharsis adalah bentuk dari pembersihan emosi. Tetapi sebenarnya catharsis ini memiliki pengertian dasar yang hampir sama dengan konsep cinta dongeng, yaitu sentakan emosi atau kejutan tak terduga sebagai emosi yang memuncak dan kembali menurun. Konsep cinta dongeng yang berawal dari perasaan yang menyenangkan dapat berubah menjadi ketakutan, kekesalan, kemarahan, kesedihan, keberanian, dan kesabaran yang penuh terhadap kejadian tersebut. Hal ini terjadi dikarenakan perubahan jiwa yang merupakan suatu kenikmatan tersendiri yang dirasakan oleh para manusia yang menikmati konsep cinta tersebut. Di saat kita menemukan sesuatu yang membuat emosi kita bergerak, kita merasa ada yang aneh dalam perasaan yang dialami saat itu. Kita akan merasa terbebaskan dari belenggu-belenggu yang menumpuk di dalam perasaan kita. Sejenak emosi kita tercucikan dan menjadi jernih. Terganggunya emosi tersebut membuat kita menjadi ketagihan dan membutuhkan asupan untuk pembebasan diri. Asupan ini seperti obat untuk membersihkan emosi-emosi yang selalu menjadi beban dalam hidup. Orang-orang yang menyaksikan dan menikmati konsep cinta dongeng tersebut akan merasa seperti mendapat pelajaran berharga bahwa suatu kebahagiaan harus dikejar sampai benar-benar didapatnya kebahagiaan tersebut. Hal inilah yang menjadi penyebab dari maraknya kisah percintaan yang beredar di berbagai cerita. Bahwa sebenarnya konsep cinta dongeng yang ramai saat ini tidak hanya sebagai cerita picisan/murahan semata, tetapi bisa sebagai alat refleksi untuk menghilangkan kejenuhan atau ketidakstabilan yang telah dihadapi oleh para manusia. Karena konsep tersebutlah yang membuat cerita yang bernuansa cinta dongeng ini akan tetap hadir dari masa ke masa dan menjadi suatu kebutuhan dari para peminatnya. 

Rabu, 07 November 2012

Pertahanan Jelly

Suatu hari aku ingin bermain di kumpulan rerumputan, pepohonan, dan sejenisnya,
saat lagi asik bermain, berlari-lari, dan menari,
tiba-tiba datanglah segumpulan jelly kuning yang kental menghampiriku,
dan dia mendekati aku,
lalu jelly bertabrakan denganku.
Alhasil bagianku ini terselimuti oleh jelly tersebut,
setiap aku bersihkan,
jelly terus berdatangan,
terus, terus, dan terus.
Sampai aku sendiri sulit untuk membersihkannya,
bagaimana ini,
sepertinya jelly kuning tersebut sudah betah dekat denganku,
tapi aku tidak,
tolong....
Sampai saat ini, jelly tersebut tetap singgah di diriku.